Senin, 21 Desember 2015

evaluasi belajar



Makalah menejmen Kelas dengan tema
“Evaluasi Hasil Belajar dan Tindak Lanjut”

         

Di susun Oleh :
Syupratman




Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Makassar
 2015

KATA PENGANTAR
  Alhamdulillah Hirobbil alamin,segalah Puji dan Syukur hanya milik penguasa jagatraya,sudah sepatutnya kita bersyukur atas segalah kenikmatan yang telah diberikan olehNya,Dengan kenikmatan itulah sehingga kami dapat mengerjakan tugas yang di berikan oleh dosen yang tercinta dan tersayang.
Salam beserta sholawat atas junjungan para Nabi ,pengobat luka hati sang Nabi yang mulia karena keindahan budi pekerti,Nabi Muhammad saw. Sahabat dan peserta jalan cintaNya
Makalah ini kami buata atas perintah dari Dosen di Universitas Islam Makassar yakni dari mata kuliah “Manejmen Kelas”
Dalam proses munyusun makalah ini banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,oleh karena itu dengan melalui kesempatan ini kami mengucapkan banyak-banyak terikasih atas bantuan yang telah diberikan dalam proses menyusun makalah ini.
Penulis sadar  bahwa penyusun makalah ini dari segi penulisan dan penyajian materi masih banyak dan jauh dari yang diharapkan,oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk lebih kearah perbaiakan dan penyempurnaan tulisan ini.


Makassar,10 Oktober 2015
                                                                                          
 Penulis




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR  ISI
BAB  I  PPENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.    Tujuan Masalah
BAB  II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi
B.     Kegiatan dalam tindak lanjut hasil belajar
C.    Manfaat Evaluasi
D.    Macam – macam Evaluasi
BAB III  PPENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA












BAB  I 
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Tindak lanjut evaluasi hasil pembelajaran perlu dipahami dan dilakukan oleh setiap stakeholder, jika laporan hasil evaluasi pembelajaran itu kurang maka apa yang harus dilakukan oleh pengambil kebijakan pendidikan. Apa yang dilakukan oleh seorang pendidik, siswa dan orang tua serta stakeholder pemerintah.
Siklus managemen pendidikan dilakukan lagi apakah ada yang kurang dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan bagaimana perbaikan yang harus dilakukan oleh pembuat kebijakan pendidikan. Dengan mengatuhui apa yang seharusnya dilakukan, maka akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pelaksanaan program evaluasi pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
Dari makalah ini kita dapat mmengetahui beberapa ha mengenai  Evaluasi Belajar di antaranya :
a.       Apa itu Evaluasi dan proes tindak lanjutnya.?
b.      Manfaat Evaluasi.?
c.       Macam – macam evaluasi.?
C.    Tujuan Masalah
Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu bahwa evaluasi dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan pembelajaran, evaluasi dilaksanakan dengan tujuan:
1. Mendeskripsikan kemampuan belajar siswa.
2. mengetahui tingkat keberhasilan PBM
3. menentukan tindak lanjut hasil penilaian
4. memberikan pertanggung jawaban (accountability)
                       


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian  Evaluasi
Ralph W. Tyler, yang dikutif oleh Brinkerhoff dkk. Mendefinisikan evaluasi sedikit berbeda. Ia menyatakan bahwa evaluation as the process of determining to what extent the educational objectives are actually being realized. Sementara Daniel Stufflebeam (1971) yang dikutip oleh Nana Syaodih S., menyatakan bahwa evaluation is the process of delinating, obtaining and providing useful information for judging decision alternatif. Demikian juga dengan Michael Scriven (1969) menyatakan evaluation is an observed value compared to some standard. Beberapa definisi terakhir ini menyoroti evaluasi sebagai sarana untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan data.
B.     Kegiatan dalam Tindak Lanjut Evaluasi Hasil Pembelajaran
Berdasarkan hasil-hasil evaluasi yang telah dilakukan, guru dapat merancang kegiatan tindak lanjut yang perlu dilakukan baik berupa perbaikan (remedial) bagi siswa-siswa tertentu, maupun berupa penyempurnaan program pembelajaran.
Penjelasan lebih lanjut tentang kegiatan tersebut dapat diuraikan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:
a.  Identifikasi kelebihan dan kelemahan laporan hasil evaluasi pembelajaran.
Laporan hasil pembelajaran perlu dilihat dan dipelajari oleh pengambil kebijakan pendidikan. Dengan melihat hasil laporan tersebut maka dapat diidentifikasi apakah pembelajaran selama ini sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan mengetahui hasil laporan maka kelemahan-kelemahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran akan teridentifikasi secara baik.
Selain identifikasi proses pembelajaran maka dapat dilihat apakah alat pembelajarannya sesuai dengan materi dan indikator, ataukah peserta didiknya yang memang ada masalah, hal ini perlu dilakukan analisis tersendiri.
Keberhasilan dan kegagalan dalam hasil evaluasi pembelajaran terjadi karena faktor-faktor berikut, diantaranya adalah:


a. Faktor akademik
b. Non- akademik; hal ini menyangkut bisa saja faktor ketidak harmonisan keluarga, mengisolisir diri dari teman, ekonomi seperti tidak mempunyai buku.
c. Peserta didik itu sendiri; maka perlu dilakukan wawancara dengan peserta didik yang bersangkutan, orang tua atau teman dekatnya.
Pemanfaatan informasi hasil belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh peserta didik, orang tua atau wali peserta didiik, kepala sekolah, guru dan civitas sekolah lainnya.
b. Peningkatan hasil belajar.
Setelah mengetahui berbagai bentuk kegagalan yang ada maka perlu diadakan peningkatan pembelajaran. Proses pembelajaran yang maksimal akan mengakibatkan hasil belajar yang baik.
Dengan mengetahui keberhasilan dan kegagalan yang teridentifikasi maka dapat dilakukan kegiatan yang dapat memaksimalkan proses pembelajaran, disesuaikan dengan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan tersebut. Atau dengan kata lain, alternatif solusi yang kita ajukan haruslah mengarah pada upaya untuk menanggulangi kegagalan dan menguatkan pendukung keberhasilan belajar peserta didik.
c. Merancang program pembelajaran remidi (perbaikan).
Prigram pembelajaran remidi diberikan hanya untuk kompetensi tertentu yang belum dikuasai oleh peserta didik. Program ini dilakukan setelah peserta didik setelah peserta didik mengikuti tes atau ujian kompetensi tertentu, tetapi peserta didik tersebut mendapatkan sekor nilai di bawah standar minimal yang telah ditetapkan.
Dan program ini hanya dilakukan maksimal dua kali, apabila peserta yang sudah melakukan program remedial sebanyak dua kali namun nilainya masih di bawah standart nimimum, maka penanganannya harus melibatkan orang tua atau wali murid.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakuakan dalam melaksanakan pembelajaran remedi, antara lain:
a. Analisis kebutuhan, kegiatan yang dilakukan adalah dengan identifikasi kesulitan dan kebutuhan siswa

b. Merancang motivasi belajar siswa dan lainnya.
c. Melakukan pepembelajaran, yaitu dengan merancang rencana pembelajaran dengan kegiatan merancang belajar bermakna, memilih pendekatan, metode/teknik dan bahan.
d. Menyusun rencana pembelajaran, yaitu dengan memperbaiki rencana pembelajaran yang telah ada dan beberapa komponen perlu disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan siswa.
e. Menyiapkan perangkat, misalkan berbagai soal LKS.
f. Melaksanakan pembelajaran, yaitu dengan memberikan arahan jelas serta meningkatkanilaian.
Kemudian model pembelajaran remedi itu ada tiga, yaitu:
a. Dilaksanakan sebelum atau sesudah jam pelajaran sekolah.
b. Dilaksanakan dengan jalan mengambil beberapa siswa yang membutuhkan remidi darin kelas biasa (regular) ke kelas remedial.
c. Dilaksanakan dengan melibatkan beberapa guru (team).
C.    Manfaat Evaluasi
                           Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu :
1.      Memahami sesuatu : mahasiswa (entry behavior, motivasi, dll), sarana dan prasarana, dan kondisi dosen
2.      Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan “masalah”, dll.
3.      Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.
Bagi  Siswa
Mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran : Memuaskan atau tidak memuaskan
Ø  Bagi Guru
1.      mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan : melanjutkan, remedial atau pengayaan.
2.      ketepatan materi yang diberikan : jenis, lingkup, tingkat kesulitan, dll.
3.      ketepatan metode yang digunakan
Ø  Bagi Sekolah
1.      hasil belajar cermin kualitas sekolah.
2.      membuat program sekolah.
3.      pemenuhan standar
E.  Macam-macam Evaluasi
1. Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan / topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Sementara Tesmer menyatakan formative evaluation is a judgement of the strengths and weakness of instruction in its developing stages, for purpose of revising the instruction to improve its effectiveness and appeal. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengontrol sampai seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada pokok bahasan tersebut. Wiersma menyatakan formative testing is done to monitor student progress over period of time. Ukuran keberhasilan atau kemajuan siswa dalam evaluasi ini adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan (TIK) yang telah ditetapkan sebelumnya. TIK yang akan dicapai pada setiap pembahasan suatu pokok bahasan, dirumuskan dengan mengacu pada tingkat kematangan siswa. Artinya TIK dirumuskan dengan memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat kesulitan yang wajar yang diperkiran masih sangat mungkin dijangkau/ dikuasai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil maka akan diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.
2. Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
3. Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan terhadap calon siswa sebagai input. Dalam hal ini evaluasi diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan baik, sehingga guru dapat memberi bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnostik ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh materi yang telah dipelajarinya.





BAB  III 
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ralph W. Tyler, yang dikutif oleh Brinkerhoff dkk. Mendefinisikan evaluasi sedikit berbeda. Ia menyatakan bahwa evaluation as the process of determining to what extent the educational objectives are actually being realized.
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu :
1.      Memahami sesuatu : mahasiswa (entry behavior, motivasi, dll), sarana dan prasarana, dan kondisi dosen.
2.      Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan “masalah”, dll,
3.      Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
Sementara secara lebih khusus evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.
Bagi  Siswa
Mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran : Memuaskan atau tidak memuaskan
Bagi Guru
1.      mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan : melanjutkan, remedial atau pengayaan
2.      ketepatan materi yang diberikan : jenis, lingkup, tingkat kesulitan, dll
3.      ketepatan metode yang digunakan
Bagi Sekolah
1.      hasil belajar cermin kualitas sekolah
2.      membuat program sekolah
3.      pemenuhan standar
B.     Saran
Bagi para pembaca ,kami yang mempunyai makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari pebaca sekiranya ada yng kurang dari maklah ini oleh karenanya kami tetap menerima walau apapun yang di sarankan oleh pembaca



DAFTAR PUSTAKA

 (Sumber : Prof. Nana Sudjana)
Ahmadi. Abu dan Supriyono. Widodo, 2004, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta).
Arikunto. Suharsimi, 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara).
Fuadi. Athok, 2006, Sistem Pengembangan Evaluasi, (Ponorogo: STAIN Press).
Haryati. Mimin, 2010, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta; Gedung Persada Press).
Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia).
Rasyid. Harun dan Drs. Mansur, 2007, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima).
Sudjana. Nana, 2010, Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
Ibrahim, R & S, Nana Saodih. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fuadi, Athok. Sistem Pengembangan Evaluasi. Ponorogo: STAIN Press. 2006.
Haryati, Mimin. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi: Teori dan Praktek. Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar