Makalah
menejmen Kelas dengan tema
“Evaluasi Hasil Belajar dan Tindak Lanjut”
Di susun Oleh :
Syupratman
Prodi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Islam Makassar
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Hirobbil
alamin,segalah Puji dan Syukur hanya milik penguasa jagatraya,sudah sepatutnya
kita bersyukur atas segalah kenikmatan yang telah diberikan olehNya,Dengan
kenikmatan itulah sehingga kami dapat mengerjakan tugas yang di berikan oleh
dosen yang tercinta dan tersayang.
Salam
beserta sholawat atas junjungan para Nabi ,pengobat luka hati sang Nabi yang
mulia karena keindahan budi pekerti,Nabi Muhammad saw. Sahabat dan peserta
jalan cintaNya
Makalah
ini kami buata atas perintah dari Dosen di Universitas Islam Makassar yakni
dari mata kuliah “Manejmen Kelas”
Dalam
proses munyusun makalah ini banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak,oleh karena itu dengan melalui kesempatan ini kami mengucapkan
banyak-banyak terikasih atas bantuan yang telah diberikan dalam proses menyusun
makalah ini.
Penulis
sadar bahwa penyusun makalah ini dari
segi penulisan dan penyajian materi masih banyak dan jauh dari yang
diharapkan,oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk lebih kearah perbaiakan dan penyempurnaan tulisan ini.
Makassar,10 Oktober 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTARDAFTAR ISI
BAB I PPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
B. Kegiatan dalam tindak lanjut hasil belajar
C. Manfaat Evaluasi
D. Macam – macam Evaluasi
BAB III PPENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Tindak lanjut evaluasi hasil
pembelajaran perlu dipahami dan dilakukan oleh setiap stakeholder, jika laporan
hasil evaluasi pembelajaran itu kurang maka apa yang harus dilakukan oleh
pengambil kebijakan pendidikan. Apa yang dilakukan oleh seorang pendidik, siswa
dan orang tua serta stakeholder pemerintah.
Siklus managemen pendidikan dilakukan lagi apakah ada yang kurang dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan bagaimana perbaikan yang harus dilakukan oleh pembuat kebijakan pendidikan. Dengan mengatuhui apa yang seharusnya dilakukan, maka akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pelaksanaan program evaluasi pembelajaran.
Siklus managemen pendidikan dilakukan lagi apakah ada yang kurang dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan bagaimana perbaikan yang harus dilakukan oleh pembuat kebijakan pendidikan. Dengan mengatuhui apa yang seharusnya dilakukan, maka akan memberikan pemahaman yang mendalam tentang pelaksanaan program evaluasi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dari makalah ini kita dapat mmengetahui beberapa
ha mengenai Evaluasi Belajar di antaranya
:
a.
Apa itu Evaluasi dan proes tindak lanjutnya.?
b.
Manfaat Evaluasi.?
c.
Macam – macam evaluasi.?
C. Tujuan Masalah
Sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu bahwa
evaluasi dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan
pembelajaran, evaluasi dilaksanakan dengan tujuan:
1. Mendeskripsikan kemampuan belajar siswa.
2. mengetahui tingkat keberhasilan PBM
3. menentukan tindak lanjut hasil penilaian
4. memberikan pertanggung jawaban
(accountability)
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Evaluasi
Ralph W.
Tyler, yang dikutif oleh Brinkerhoff dkk. Mendefinisikan evaluasi sedikit berbeda.
Ia menyatakan bahwa evaluation as the process of determining to what extent the
educational objectives are actually being realized. Sementara Daniel
Stufflebeam (1971) yang dikutip oleh Nana Syaodih S., menyatakan bahwa
evaluation is the process of delinating, obtaining and providing useful
information for judging decision alternatif. Demikian juga dengan Michael
Scriven (1969) menyatakan evaluation is an observed value compared to some
standard. Beberapa definisi terakhir ini menyoroti evaluasi sebagai sarana
untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan
pengolahan data.
B. Kegiatan dalam Tindak Lanjut Evaluasi Hasil
Pembelajaran
Berdasarkan
hasil-hasil evaluasi yang telah dilakukan, guru dapat merancang kegiatan tindak
lanjut yang perlu dilakukan baik berupa perbaikan (remedial) bagi siswa-siswa
tertentu, maupun berupa penyempurnaan program pembelajaran.
Penjelasan lebih lanjut tentang kegiatan tersebut dapat diuraikan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Identifikasi kelebihan dan kelemahan laporan hasil evaluasi pembelajaran.
Penjelasan lebih lanjut tentang kegiatan tersebut dapat diuraikan berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Identifikasi kelebihan dan kelemahan laporan hasil evaluasi pembelajaran.
Laporan hasil
pembelajaran perlu dilihat dan dipelajari oleh pengambil kebijakan pendidikan.
Dengan melihat hasil laporan tersebut maka dapat diidentifikasi apakah
pembelajaran selama ini sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan
mengetahui hasil laporan maka kelemahan-kelemahan yang terjadi di dalam proses
pembelajaran akan teridentifikasi secara baik.
Selain identifikasi proses pembelajaran maka dapat dilihat apakah alat pembelajarannya sesuai dengan materi dan indikator, ataukah peserta didiknya yang memang ada masalah, hal ini perlu dilakukan analisis tersendiri.
Keberhasilan dan kegagalan dalam hasil evaluasi pembelajaran terjadi karena faktor-faktor berikut, diantaranya adalah:
Selain identifikasi proses pembelajaran maka dapat dilihat apakah alat pembelajarannya sesuai dengan materi dan indikator, ataukah peserta didiknya yang memang ada masalah, hal ini perlu dilakukan analisis tersendiri.
Keberhasilan dan kegagalan dalam hasil evaluasi pembelajaran terjadi karena faktor-faktor berikut, diantaranya adalah:
a. Faktor akademik
b. Non- akademik; hal ini menyangkut bisa saja faktor ketidak harmonisan keluarga, mengisolisir diri dari teman, ekonomi seperti tidak mempunyai buku.
c. Peserta didik itu sendiri; maka perlu dilakukan wawancara dengan peserta didik yang bersangkutan, orang tua atau teman dekatnya.
Pemanfaatan informasi hasil belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran harus didukung oleh peserta didik, orang tua atau wali peserta didiik, kepala sekolah, guru dan civitas sekolah lainnya.
b. Peningkatan hasil belajar.
Setelah
mengetahui berbagai bentuk kegagalan yang ada maka perlu diadakan peningkatan
pembelajaran. Proses pembelajaran yang maksimal akan mengakibatkan hasil
belajar yang baik.
Dengan mengetahui keberhasilan dan kegagalan yang teridentifikasi maka dapat dilakukan kegiatan yang dapat memaksimalkan proses pembelajaran, disesuaikan dengan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan tersebut. Atau dengan kata lain, alternatif solusi yang kita ajukan haruslah mengarah pada upaya untuk menanggulangi kegagalan dan menguatkan pendukung keberhasilan belajar peserta didik.
Dengan mengetahui keberhasilan dan kegagalan yang teridentifikasi maka dapat dilakukan kegiatan yang dapat memaksimalkan proses pembelajaran, disesuaikan dengan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan tersebut. Atau dengan kata lain, alternatif solusi yang kita ajukan haruslah mengarah pada upaya untuk menanggulangi kegagalan dan menguatkan pendukung keberhasilan belajar peserta didik.
c. Merancang program pembelajaran
remidi (perbaikan).
Prigram
pembelajaran remidi diberikan hanya untuk kompetensi tertentu yang belum
dikuasai oleh peserta didik. Program ini dilakukan setelah peserta didik
setelah peserta didik mengikuti tes atau ujian kompetensi tertentu, tetapi
peserta didik tersebut mendapatkan sekor nilai di bawah standar minimal yang
telah ditetapkan.
Dan program ini hanya dilakukan maksimal dua kali, apabila peserta yang sudah melakukan program remedial sebanyak dua kali namun nilainya masih di bawah standart nimimum, maka penanganannya harus melibatkan orang tua atau wali murid.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakuakan dalam melaksanakan pembelajaran remedi, antara lain:
a. Analisis kebutuhan, kegiatan yang dilakukan adalah dengan identifikasi kesulitan dan kebutuhan siswa
Dan program ini hanya dilakukan maksimal dua kali, apabila peserta yang sudah melakukan program remedial sebanyak dua kali namun nilainya masih di bawah standart nimimum, maka penanganannya harus melibatkan orang tua atau wali murid.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakuakan dalam melaksanakan pembelajaran remedi, antara lain:
a. Analisis kebutuhan, kegiatan yang dilakukan adalah dengan identifikasi kesulitan dan kebutuhan siswa
b. Merancang motivasi belajar siswa dan lainnya.
c. Melakukan pepembelajaran, yaitu dengan merancang rencana pembelajaran dengan kegiatan merancang belajar bermakna, memilih pendekatan, metode/teknik dan bahan.
d. Menyusun rencana pembelajaran, yaitu dengan memperbaiki rencana pembelajaran yang telah ada dan beberapa komponen perlu disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan siswa.
e. Menyiapkan perangkat, misalkan berbagai soal LKS.
f. Melaksanakan pembelajaran, yaitu dengan memberikan arahan jelas serta meningkatkanilaian.
Kemudian model pembelajaran remedi itu ada tiga, yaitu:
a. Dilaksanakan sebelum atau sesudah jam pelajaran sekolah.
b. Dilaksanakan dengan jalan mengambil beberapa siswa yang membutuhkan remidi darin kelas biasa (regular) ke kelas remedial.
c. Dilaksanakan dengan melibatkan beberapa guru (team).
C.
Manfaat
Evaluasi
Secara
umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran,
yaitu :
1.
Memahami sesuatu : mahasiswa (entry behavior, motivasi,
dll), sarana dan prasarana, dan kondisi dosen
2.
Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan
“masalah”, dll.
3.
Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
Sementara secara lebih khusus
evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan
pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.
Bagi Siswa
Bagi Siswa
Mengetahui tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran : Memuaskan atau tidak memuaskan
Ø
Bagi Guru
1.
mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan
: melanjutkan, remedial atau pengayaan.
2.
ketepatan materi yang diberikan : jenis, lingkup,
tingkat kesulitan, dll.
3.
ketepatan metode yang digunakan
Ø
Bagi Sekolah
1.
hasil belajar cermin kualitas sekolah.
2.
membuat program sekolah.
3.
pemenuhan standar
E. Macam-macam
Evaluasi
1. Formatif
Evaluasi
formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu
pokok bahasan / topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah suatu
proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggunaan
tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru
memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Sementara
Tesmer menyatakan formative evaluation is a judgement of the strengths and
weakness of instruction in its developing stages, for purpose of revising the
instruction to improve its effectiveness and appeal. Evaluasi ini dimaksudkan
untuk mengontrol sampai seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang
diajarkan pada pokok bahasan tersebut. Wiersma menyatakan formative testing is
done to monitor student progress over period of time. Ukuran keberhasilan atau
kemajuan siswa dalam evaluasi ini adalah penguasaan kemampuan yang telah
dirumuskan dalam rumusan tujuan (TIK) yang telah ditetapkan sebelumnya. TIK
yang akan dicapai pada setiap pembahasan suatu pokok bahasan, dirumuskan dengan
mengacu pada tingkat kematangan siswa. Artinya TIK dirumuskan dengan
memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat kesulitan yang wajar yang
diperkiran masih sangat mungkin dijangkau/ dikuasai dengan kemampuan yang
dimiliki siswa. Dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk
mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari
hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan
siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan
yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum
berhasil maka akan diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan
kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu.
Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik
berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan
pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari
topik yang telah dibahas.
2. Sumatif
Evaluasi
sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang
didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke
unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan
tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau
semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai
pembahasan suatu bidang studi.
3. Diagnostik
Evaluasi
diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan
dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan
yang tepat. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik
pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal
dilakukan terhadap calon siswa sebagai input. Dalam hal ini evaluasi diagnostik
dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan prasyarat yang harus
dikuasai oleh siswa. Pada tahap proses evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui
bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan baik, sehingga guru
dapat memberi bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh.
Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnostik ini untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa atas seluruh materi yang telah dipelajarinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ralph W. Tyler, yang dikutif oleh Brinkerhoff
dkk. Mendefinisikan evaluasi sedikit berbeda. Ia menyatakan bahwa evaluation as
the process of determining to what extent the educational objectives are
actually being realized.
Secara umum manfaat yang dapat diambil dari
kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu :
1.
Memahami sesuatu : mahasiswa (entry behavior, motivasi,
dll), sarana dan prasarana, dan kondisi dosen.
2.
Membuat keputusan : kelanjutan program, penanganan
“masalah”, dll,
3.
Meningkatkan kualitas PBM : komponen-komponen PBM
Sementara secara lebih khusus
evaluasi akan memberi manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan
pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.
Bagi Siswa
Bagi Siswa
Mengetahui tingkat pencapaian
tujuan pembelajaran : Memuaskan atau tidak memuaskan
Bagi Guru
1.
mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan
: melanjutkan, remedial atau pengayaan
2.
ketepatan materi yang diberikan : jenis, lingkup,
tingkat kesulitan, dll
3.
ketepatan metode yang digunakan
Bagi Sekolah
1.
hasil belajar cermin kualitas sekolah
2.
membuat program sekolah
3.
pemenuhan standar
B. Saran
Bagi para pembaca ,kami yang
mempunyai makalah ini sangat mengharapkan kritik dan saran dari pebaca
sekiranya ada yng kurang dari maklah ini oleh karenanya kami tetap menerima
walau apapun yang di sarankan oleh pembaca
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi. Abu dan Supriyono. Widodo, 2004, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta).
Arikunto. Suharsimi, 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara).
Fuadi. Athok, 2006, Sistem Pengembangan Evaluasi, (Ponorogo: STAIN Press).
Haryati. Mimin, 2010, Model & Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta; Gedung Persada Press).
Ramayulis, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia).
Rasyid. Harun dan Drs. Mansur, 2007, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima).
Sudjana. Nana, 2010, Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
Ibrahim, R
& S, Nana Saodih. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fuadi, Athok. Sistem Pengembangan Evaluasi. Ponorogo: STAIN Press. 2006.
Haryati, Mimin. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi: Teori dan Praktek. Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.
Fuadi, Athok. Sistem Pengembangan Evaluasi. Ponorogo: STAIN Press. 2006.
Haryati, Mimin. Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi: Teori dan Praktek. Jakarta: Gaung Persada Press, 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar